Suicide (1)

Sejak malam bersimpuh di warung kopi murahan
Segelas kopi mengalir di tubuhnya
Di tubuhnya peluh saling silang bila siang
Bila siang dikayuh becak biru merah
Becak biru merah berumur selamanya
Selamanya hidup meragan
Lebih baik mati, katanya
Mati meninggalkan lubang-lubang hutang
Juga anak-anak mataharinya
Anak-anak cengen dan ingusan dan kelaparan
Lapar pada belaian lentik ibu

Disusuri jalan layang
Melayang, terbang, pikirannya bukan lagi miliknya
Melayang, terbang, tubuhnya di atas angin yang sunyi
Sunyi memudar saat bunyi bum bersuara
Sudah itu kembali senyap

Comments

Popular Posts