Abstraksi

Di bawah padang bulan wanita itu tepekur, lalu menangis, sebentar kemudian tertawa. Begitulah kesepian membuat manusia gila.
//
Di riuh kota aku membaca bibirmu mengucap sebuah kalimat. Sayang, aku tidak jelas mendengar. Semoga saja kau bilang mencintai tuhanmu, ibumu dan aku.
//
Tutur katamu selembut sinar rembulan di atas jendela kamar tanggal 15 almanak. Dan setiap kalimatmu takkan terucap kecuali kejujuran. Di atas segala dosa, aku begitu lancang menyebut namamu dalam doa; memohon dipertemukan denganmu setelah dunia tiada.
//
Teman yang baik sekalipun suatu hari nanti akan menyakitimu. Bila hari ini belum, barangkali esok lusa. Dan memaafkan adalah sikap mulia. Persiapkanlah diri sebelum mengalami iritasi hati.
//
Sebelum malam lunas turun ke bumi, adalah senja yang mengantarnya. Dibawa serta cahaya dari barat, puisi-puisi, dan pahala yang melaksanakan sembahyang ke langit.

Comments

Popular Posts